Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Minggu, 17 Januari 2016


Awal kelahirannya MRI bukanlah satu alat yang serta merta dibuat oleh satu orang atau satu vendor besar tertentu. Namun ada beberapa alat yang di buat kemudian dikembangkan. Pada periode 1990 an MRI merupakan alat diagnostic yang Ekslusif dan sangat sulit dicari, serta menjadi indikator rumah sakit dengan pelayanan radiologi termodern. Dewasa ini kita dapat dengan cukup mudah menemukan rumah sakit yang menyediakan pelayanan MRI dengan tenaga teknis seorang radiografer tertentu yang diperbolehkan untuk mengoperasikannya. Periode 1940-an adalah masa keemasan bagi fisika quantum. Dengan demikan banyak para ahli yang melakukan penelitian pada fisika quantum, akses dunia terhadap segala hal tentang apa yang membentuk material dan apa yang menjadi unit terkecil dari material terbuka lebar. Dunia memasuki jaman atom, substansi penting yang menjadi tulang punggung pencitraan MRI. Dan titik paling awal dari perkembangan MRI yang sangat cepat dewasa ini terjadi pada tahun 1946. Berikut ini beberapa nama yang hadir dalam kelahiran dan pengembangan dari MRI

1.      Felix Bloch (Stanford University) dan Edward Purcell (Harvard University)

Pada tahun 1946, dua fisikawan asal amerika serikat ini secara independent 
melakukan penelitian dan mengemukakan teori tentang “precission” yang secara umum menyatakan inti atom (proton) berputar dan menghasilkan momen magnetic. Teori ini kemudian melahirkan apa yang dikenal dengan “Persamaan Bloch” mengenai momentum magnetic yang merupakan sebuah teori yang didapat dari penelitian dan studi mendalam mengenai atom. Atas hal ini, kedua ahli tersebut saling berbagi penghargaan nobel pada tahun 1952 untuk kategori ilmu fisika. Namun pada kenyataannya pada saat disampaikan teori tersebut belum dapat dibuktikan secara empiris, baru sebatas teori dan persamaan matematis. Awal periode 1950-an teori Bloch diuji dan dapat dibuktikan secara eksperimendan mengantarkan bloch dan Purcell meraih nobel fisika 1952. Semenjak periode tersebut, mulailah dilakukan penelitian terhadap NMR (Nuclear Magnetic Resonance = sifat magnetivitas inti atom) secara massif – hal yang menjadi cikal bakal dari MRI.

Seiring dengan perkembangan penelitian terhadap NMR, pada tahun 1960 dunia sains memperkenalkan NMR spectrometer untuk keperluan analisis dan penelitian inti atom. Alat ini menghasilkan gambaran spectrum-spektrum NMR dari molekul pembentuk material, sehingga pada periode 1960 – 1970 NMR spectrometer telah digunakan secara luas untuk penelitian mengenai konfigurasi dan susunan molekul dari sebuah material. Penelitian mengenai spectrum NMR dengan spectrometer telah menorehkan satu langkah paling maju dalam perkembangan MRI

2.      Raymond Vahan Damadian, MD

Seorang dokter keturunan Armenia berkebangsaan Amerika ini, melakukan penelitian mengenai pemanfaatan NMR untuk bidang Medis. Pada tahun 1971, Damadian menyatakan dalam jurnal ilmiahnya, bahwa jaringan kanker menghasilkan spectrum NMR yang berbeda dengan jaringan normal, sehingga hal ini dapat dijadikan sebuah metode untuk mendeteksi kanker. Walaupun Teori karakterisasi jaringan ini kemudian terbukti, namun saat itu terlalu sulit untuk diaplikasikan dalam bidang medis, karena gambaran hanya berupa spectrum-spektrum NMR yang terlalu variabel untuk ditafsirkan guna keperluan diagnosa medis. Pada tahun 1979, The University of Nottingham Group memproduksi gambaran potongan coronal dan sagittal (disamping potongan aksial) dengan NMR. Selanjutnya karena kekaburan istilah yang digunakan untuk alat NMR dan di bagian apa sebaiknya NMR diletakkan, maka atas saran dari AMERICAN COLLEGE of RADIO-LOGI (1984), NMR dirubah menjadi Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan diletakkan di bagian Radiologi.

3.      Dr. Paul Christian Lauterbur

 Peneliti dari University of Illinois ini mendesain sebuah spectrometer NMR yang dapat menghasilkan gambaran tomogram dari material dan bukan lagi berbentuk spectrum. Hal ini merupakan tindak lanjut dari langkah yang telah diambil oleh Damadian yang kemudian mendorong seorang Lauterbur mengenalkan konsep gradient yang disisipkan pada medan magnetic spectrometer sehingga dimungkinkan untuk menghasilkan informasi spasial melalui pancaran gelombang Radio Frekuensi ke dan dari obyek. Konsep yang didesain oleh Lauterbur ini kemudian menghasilkan gambaran 2 dimensi dari obyek percobaannya 2 buah tabung berisi air, dan konsep Lauterbur ini walaupun berhasil dibuktikan namun pada prosesnya dibutuhkan waktu berjam –jam untuk menghasilkan sebuah gambaran tomogram. Mengikuti konsep yang dibuat oleh Lauterbur, Damadian kemudian merancang alat NMR untuk membuktikan teorinya – NMR dapat digunakan untuk mendeteksi kanker karena jaringan kanker menghasilkan spectrum yang berbeda dengan jaringan normal. Dan pada tahun 1974, gambaran MRI dari makhluk hidup yang pertama dihasilkan oleh Damadian, yaitu berupa gambaran jaringan tubuh dari tikus percobaan yang menderita tumor. Hal ini membuat Damadian mendapatkan patennya yang pertama pada tahun yang sama untuk “konsep NMR bagi pencitraan tubuh manusia”.

4.      Dr. Larry Minkoff dan Dr. Michael Goldsmith

Berangkat dari keberhasilan Lauterbur, Damadian dan teamnya ini kemudian merancang sebuah proyek ambisius. Sebuah Mesin NMR yang diperuntukkan bagi manusia. NMR Super konduktor rancangan Damadian dan teamnya ini dinamakan Indomitable, nama ini dipilih untuk mengingatkan damadian et.al. tentang perjuangan tak kenal lelah dalam membalikkan persepsi public tentang kemustahilan penggunaan NMR bagi bidang medis dan diujicobakan untuk pertamakalinya guna menggambarkan tubuh manusia. Percobaan ini memakan waktu 5 jam dan berhasil menghasilkan gambaran NMR cross sectional dari tubuh manusia yang pertama kalinya. Walaupun gambaran ini dibandingkan dengan MRI sekarang hanya berupa perbedaan grayscale dan kontrasterang-gelap, namun gambaran ini telah menjadi bukti paling otentik bahwa NMRterbukti dapat digunakan bagi keperluan diagnosa medis

5.      Dr. Peter Mansfield

Keberhasilan Damadian dan Lauterbur, kemudian disempurnakan oleh Dr. Peter Mansfield 
dari University of Nottingham yang membangun sebuah proses matematis untuk mempercepat proses konversi signal menjadi data gambar, membuat proses penggambaran berjam-jam seperti yang dilakukan Damadian menjadi proses yang hanya memakan hitungan menit, sebuah pencapaian luar biasa untuk saat itu.Untuk pekerjaan mereka ini, pada tahun 2003 Lauterbur dan Mansfield berbagi hadiah nobel bidang ilmu kedokteran atas usaha mereka “membawa” MRI ke dalam dunia kedokteran, Namun sangat disayangkan Damadian tidak disertakan dan dicatat sebagai pengkonsep dari MRI oleh organisasi Nobel. Komersialisasi NMR bagi masyarakat luas dimulai pada tahun 1977, yaitu pada saat Damadian dan rekan-rekannya mendirikan FONAR Corporation, perusahaan pertama yang membuat whole body NMR scanner secara komersial untuk keperluan medis. Belakangan istilah NMR diganti menjadi MRI, karena istilah NMR dianggap berkonotasi buruk sehubungan dengan pengembangan atom menjadi senjata pemusnah. Selanjutnya sejak medio 1980-an pengembangan MRI bergerak dengan kecepatan yang sangat pesat, semua vendor peralatan medis seolah berlomba untuk menghasilkan MRI scanner terbaik dipasaran. Hasil dari semua kerja keras tersebut sekarang dapat kita nikamti dalam bentuk fisik dan aplikasi MRI yang lebih bersahabat baik itu berupa Open System, Short bore system atau scan dalam hitungan menit. Seperti halnya teknologi dalam bidang apa pun, perkembangan ini belum berhenti sampai disini, selama masih ada ruang bagi pengembangan maka MRI akan terus berkembang hingga dalam bentuk yang belum atau tidak kita bayangkan sebelumnya.

Alasan kenapa diberi nama MRI ?

Perilaku nuklir atomik adalah hal terpenting bagi teknik ini, akan tetapi penggunaan istilah nuklir harus dihindari. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kebingungan maupun kekhawatiran yang timbul sebagai akibat adanya kaitan antara perkataan “nuklir” dengan teknologi yang digunakan dalam senjata nuklir dan risiko bahan radioaktif. Berbeda dengan teknologi senjata nuklir, Prinsip kerja dari MRI yaitu mengacu pada NMR (Nuklear Magnetik Resonance ) dengan nuclear berarti inti atau jaringan tubuh manusia, Magnetik yaitu magnet dan Resonance yaitu resonansi, makadari prinsip ini MRI aman digunakan untuk pencitraan tubuh manusia

( Sumber : http://www.academia.edu/ )
Ada 3 jenis magnet yang dapat digunakan dalam MRI, yaitu :

• Resistive Magnet
Resistive magnet terdiri dari berlapis-lapis lilitan kabel yang mengelilingi sebuah silinder yang didalamnya dialiri arus listrik. Hal ini menyebabkan medanmagnet terbentuk, jika arus listrik tersebut dimatikan maka medan magnet akan hilang. Tipe magnet ini lebih murah dibandingkan SuperConducting magnet, tetapi menggunakan energi listrik yang tinggi (sampai 50 kilowatt) untuk beroperasi dikarenakan resistansi dari kabel.


• Permanent Magnet
Seperti namanya “permanent”, medan magnet dibangkitkan oleh magnet permanent yang terpasang pada alat, sehingga tidak membutuhkan energi untuk menjaga medan magnet. Kerugian dari magnet jenis ini adalah alat yang menjadi sangat berat. Akan dibutuhkan banyak magnet untuk menmbangkitkan medan magnet antara 0,5-2,0 Tesla yang menyebabkan alat akan lebih sulit untuk dibuat.



• Superconducting Magnet
Magnet jenis ini yang paling sering digunakan . system superconducting magnet sama dengan resistive magnet yang didalamnya terdapat kabel-kabel yang mengelilingi silinder yang dilewati arus listrik di dalamnya. Yang membedakannya adalah kabel tersebut diselubungi oleh lapisan dingin yang terbentuk dari helium cair yang bersuhu 452,4 di bawah nol, sehingga pada jenis ini digunakan “vaccum flask” untuk mengisolasi dingin agar tidak merambat keluar. Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan resistansi dari kabel akan berkurang sampai bernilai nol. Walaupun system superconducting masih sangat mahal, tetapi system ini akan dengan mudah membangkitkan medan magnet.





A. Pengertian MRI
Suatu modalitas imaging yang menggunakan medan magnet yang berkekuatan 0,064–1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) yang diberikan radiofrekuensi (RF) sehingga terjadi resonansi getaran terhadap inti atom hydrogen untuk menghasilkan citra berupa irisan-irisan tubuh dalam menegakkan diagnosa.

B. Jenis – jenis MRI
MRI yang ditinjau dari tipenya terdiri dari :
1 MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang yang luas
2.MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.

MRI yang ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari :
1.MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 Tesla
2.MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – 1 Tesla
3.MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 Tesla

C. Komponen MRI
Komponen MRI terdiri dari :
1.Magnet utama :
Magnet utama dipakai untuk membangkitkan medan magnet berkekuatan besar yang mampu menginduksi jaringan tubuh sehingga menimbulkan magnetisasi
2.Shim coil :
berfungsi untuk menghomogenkan kemagnetan, melindungi magnet dan mengatur kekuatan magnetnya sehingga magnet hanya terfokus pada lorong gantry
3.Gradient coil :
Koil gradien dipakai untuk membangkitkan medan magnet gradien yang berfungsi untuk menentukan irisan-irisan. adapun irisan-irisan yang dihasilkan yaitu :
- z coil : membentuk irisan axial
- y coil : membentuk irisan coronal
- x coil : membentuk irisan sagital
4.Radiofrequency (RF) coil :
Koil radio frekuensi ( RF Coil ) terdiri dari 2 yaitu koil pemancar dan koil penerima. Koil pemancar berfungsi untuk memancarkan gelombang radio pada inti yang terlokalisir sehingga terjadi eksitasi, sedangkan koil penerima berfungsi untuk menerima sinyal output setelah proses eksitasi terjadi 
5.Computer :
Sistem komputer bertugas sebagai pengendali diri dari sebagian besar peralatan MRI. Dengan kemampuan piranti lunak yang besar komputer mampu melakukan tugas-tugas multi (multi tasking), diantaranya adalah operator input, pemilihan slice, kontrol sistem gradien, kontrol sinyal RF dan lain-lain. Komputer juga berfungsi untuk mengolah sinyal hingga menjadi citra MRI yang dapat dilihat pada layar monitor, disimpan ke dalam piringan magnetik, atau bisa langsung dicetak



D. MR Active Nuclei :
Prinsip yang mendasari MRI adalah gerakan spin dari nucleus aktif MR yaitu inti-inti atom spesifik yang ada didalam tubuh manusia yang memiliki nomor massa ganjil (baik jumlah proton maupun neutronnya yang ganjil)

Beberapa nucleus aktif MR :
-          Hydrogen       
-          Carbon            13
-          Nitrogen         15
-          Oxygen            17
-          Fluorine           19
-          Sodium            23
-          Phosporus       31

Hydrogen dipilih karena:
-     jumlahnya yg sangat besar dalam tubuh
-     Memiliki kuat medan magnet yg besar





jj



Top Posts

Recent Posts